Semua orang mungkin mau kali ya jadi boss. Entah itu jadi boss di kantor biro jodoh, boss rumah tangga yang baru menikah 4 bulan (?), boss di kantin SMA atau ikutan bossan jadi pegawai, eh ga nyambung. But anyway, kali ini gw mau mengulik sedikit tentang sifat seseorang yang menganggap dirinya itu seperti seorang boss dan sejenisnya.
Gw ada temen cowok yang selalu nganggap kalau apa doi bilang itu benar. Perawakannya juga agak gede sih ya, bisalah jadi boss saksang di medan. Selama ini, kita seakan harus meng-iya-kan semua yang doi katakan. Terus nih, menurut doi ya, kebanyakan tindakan kita itu nggak terlalu benar lah, terus doi bakal ngasih saran ke kita dan masih menurut doi, semua sarannya itu adalah saran ter-top markotop seantero dunia deh.
Coba deh dicek, ini beberapa hal yang sering doi lakuin ke teman-temannya (gw dan beberapa teman yang sempat gw tanyain juga sih, hehe) :
- Semua yang kita lakuin di mata doi adalah salah. Doi langsung secepat kilat menegor kita dengan tampan sok kedewasaannya dan mulai untuk memberikan saran yang ujung-ujungnya menyalahkan tindakan kita.
Contoh: misalnya kita lagi jalan bareng, terus kita ingin melakukan sesuatu, nah doi langsung mulai nyerocos tuh.
- Sering ngenalin kita ke orang lain. Ya, bagus sih sebenarnya TAPI nanti ujung-ujungnya doi bakal kenalin kita sambil kasih tahu beberapa keburukan kita langsung di depan kita dan orang yang dikenalin tadi.
Contoh: Ini kondisinya, gw, doi dan seorang teman cewek (sebut sama Bunge, haha) terus ketemu sama orang yang doi kenal (sebutlah si Latteung). Nah, dia bakal bincang-bincang sebentar, sedangkan gw dan si Bunge ya diam-diam aja dong dan nggak mungkin sok akrab gitu ke temannya doi itu. Habis itu, nanti si doi ini bakal sok jadi boss gitu dengan sedikit marah kayak gini: “kalian kok diam-diam aja, jangan gitu kalo ada orang disalam aja.” Ya, reflekslah kita ikutan kenalan. Ngobrol-ngobrol sedikit, mulailah doi ngember lagi, “iya ini si Bunge ini, orangnya memang aneh kali, sok-sokan hebat, padahal setiap hari tidur ajanya kerjanya, habis itu sok-sokan ikut galau-galau dan seterusnya..” Bayangkan lo dikenalin ke orang lain begitu. Hmmm
- Kalo kita yang gantian jelek-jelekin dia, ntar mukanya sok polos gitu, terus mulai marah-marah nggak jelas.
- Kalo kita nggak terima semua saran-sarannya, ntar dia juga marah seakan-akan kita itu anak buahnya loh. huhu
- Banyak lagi kok sifatnya yang lagi, ntar aja ya disunting lagi deh dokumennya sambil merhatiin sifat-sifatnya yang baru MUNCUL lagi.
Intinya sih, ya dia punya sifat yang sok keboss-bossan, kita-kita sih nanggapinya jadi udah biasa, misalnya:
- Sebisa mungkin nggak ikut kegiatan sama doi (ini diusahain banget). Mendingan jauh-jauh dari doi, ya daripada daripada ntar berabe.
- Selalu aja meng-iya-kan apa yang doi bilang selagi masih dalam kadar yang bisa diterima.
- Yang paling penting sih ya siap-siap “MAKAN ATI, IYA MAKAN ATI” karena doi nggak bakalan pernah merasa salah.
Udahan ya, postingan ini sih cuma buat tambahan informasi aja tentang sifat-sifat seseorang. Hehe, dan sebenarnya bossy man ini nggak harus dijauhin, mau dinasehatin sih ntar malah dinasehatin balik, mendingan sih jangan dekat-dekat dia (sama aje).
No comments:
Post a Comment