August 27, 2015

Mimpilah di Sumut, (di) Jakarta (Aku) Tidak Pernah Tidur

Katanya Jakarta itu sepi ya? 
Bila menanyakan itu, baiknya segera bertobat karena hampir 10 juta warga ibukota siap membangunkan lamunan tidur kesepian Anda.

Mentari pagi Jakarta terasa kala Anda mulai bersentuhan dengan sesama warga. Lebih konkretnya, siapkan diri berdesak-desakan bak ikan pepes di dalam Kereta Api Listrik (KRL) karena hanya inilah jalan untuk tiba ke kantor tujuan on time. Tepat menunjukkan Pukul 12 siang, kuucapkan selamat menikmati siang hari Jakarta yang begitu nikmat. Ya, nikmat sekali sambil berjalan mencari makan siang, kemudian dibuka dengan appetizer berupa polusi udara gratis dari transportasi Jakarta.

Tak apalah, senja tiba sembari menutup aktivitas kantor. Namun, silahkan untuk ikat sabuk kesabaran Anda selama dua hingga tiga jam di jalanan sebelum bertemu keluarga. Benarlah jalanan Jakarta itu keras katanya. Rintik hujan mulai mengawali malam, menyejukkan panasnya Jakarta. Tapi (masih) tunggu! Jakarta tidak memperbolehkan Anda tidur apalagi bermimpi. Kala hujan datang malam hari, baiknya bersiap-siap manakala esok pagi telah banyak barang kesayangan yang terapung di genangan air.

Jadi, lelahkah dengan Jakarta? Tidak juga. Jengah dan bosankah pada Jakarta? Tentu saja tidak.

Di balik semuanya itu, Jakarta tetap menyihir agar enggan berpindah. Mengapa tidak? Saat mulai beraktivitas pagi Anda siap dilayani dengan banyak transportasi seperti taxi, metro mini, bajaj, Transjakarta hingga tersedia layanan ojek online berbumbu promo. Bagian favorit saya adalah menggunakan Commuter Line (KRL) yang hanya ada di Jakarta. Rasakanlah sensasi kepadatan saat berdiri di tengah ratusan orang di dalam gerbongnya. Edan! Selain cepat dan tanpa macet, Anda cukup mengeluarkan Rp 2000 saja, murahkan?

Mengingat Jakarta adalah kota multi etnik, maka wisata kuliner adalah hal pertama yang wajib. Untuk makanan khas tradisional dapat dicoba di Kawasan Pecenongan dekat Istana Presiden. Namun, untuk anak muda harus menyambangi lokasi hangout kuliner papan atas daerah Jakarta Selatan, Kawasan Kemang. Selanjutnya, mari bergeser ke sekitar Monumen Nasional. Disini terdapat Es Krim Ragusa yang telah memanjakkan lidah sejak tahun 80an. Tips bila kesini adalah meminum Es Krim Ragusa sambil memakan sate di warung depannya. Yummy! Rahasia berwisata kuliner Jakarta, bila pengunjungnya padat  pasti tempat tersebut murah dan enak.

Waktunya mengenyangkan penglihatan dengan mengunjungi tempat wisata. Bersama keluarga lebih baik berwisata ke Taman Mini Indonesia Indah atau bermain di Kawasan Ancol (Dunia Fantasi). Sedangkan untuk wisata sejarah bisa mengunjungi Monas atau Kota Tua dengan berbagai museumnya. Saya sendiri lebih memilih berwisata alam tersembunyi nan asri di Jakarta, yaitu Hutan Mangrove (Pantai Indah Kapuk).


Rasanya tidak lengkap di Jakarta tanpa menunaikan kegiatan berbelanja. Gulungkan lengan baju Anda untuk membayar oleh-oleh murah tapi berkualitas di daerah Mangga Dua, Tanah Abang maupun Pasar Senen. Namun, bila Anda fashionista senang suasana belanja berkelas, tidak salah untuk mengunjungi mall-mall besar Jakarta seperti Grand Indonesia, Senayan City atau Pondok Indah Mall. Jangan heran mungkin Anda berpapasan dengan wajah-wajah yang sering muncul di TV ketika belanja

Begitu pengalaman saya memulai hidup sebagai perantau ibukota yang masih ingin menunggu kisah selanjutnya dari Jakarta yang katanya takkan pernah tidur. Walaupun demikian, rindu pada kampung halaman tetaplah rindu yang tak bisa dibendung. Sumatera Utara. Dua kata ini yang memanggil-manggil dari dalam hati untuk dikunjungi secepatnya.

Hanya 2,5 jam saja dengan pesawat sudah sampai Sumatera Utara. Akses menuju Kuala Namu International Airport cukup gampang karena hampir setiap satu jam selalu ada jadwal keberangkatan dari Soekarno-Hatta International Airport. Sebut saja maskapai Lion Air, Garuda Indonesia, Sriwijaya, Citilink, Wings Air, ataupun Air Asia. Namun kali ini saya ingin terbang ke kota ketiga terbesar di Indonesia tersebut dengan menggunakan Batik Air. Selain mengusung tema low cost, saya juga penasaran dengan airline baru ini yang digadang-gadang punya kualitas pelayanan OK di dalamnya.

Alasan khusus ingin kembali ke Sumut untuk memainkan kembali kenangan bersama teman SMA saat mengunjungi Air Terjun Sipiso-piso lima tahun lalu. Dari Bandara Kuala Namu, dengan merasakan kecepatan Kereta Api Listrik buatan Korea Selatan yang langsung menuju Medan. Selanjutnya, hanya membutuhkan 1,5 hingga 2 jam agar sampai ke lokasi air terjun, Desa Tongging, Kabupaten Kabanjahe.

Jangan kira begitu sampai langsung bisa bermain cantik dengan air. 500 buah anak tangga menurun ke dasar air terjun yang dikelilingi hutan pinus menunggu untuk dijalani. Setelah 40 menit berjalan, barulah Anda dapat menikmati keindahan karunia Tuhan. Cukup berdiri tegak di batu yang ada dasar air terjun, lalu resapilah setiap percikan air yang jatuh satu per satu dari ketinggian sekitar 120 meter ini. Hilanglah semua rasa capek dan takkan terucap apapun lagi.


Puas bermain air, saatnya kembali ke puncak bukit menaiki tangga yang terasa berat. Namun tenang, bila beruntung banyak turis mancanegara siap sebagai teman berjalan. Paling pas ketika sampai atas, santaplah sepiring mie gomak, konon disebut spaghetti orang batak

Bila Tuhan mengijinkanku mendapatkan tiket pesawat gratis dari Airpaz.com, sudah pasti Sumatera Utara jadi prioritas. Siapa yang tidak mau menikmati air terjun tertinggi di Indonesia sambil selfie pemandangan Pulau Samosir ditambah luasnya Danau Toba. 

Hai Air Terjun Sipiso-piso, aku siap memimpikanmu!